Jumat, 15 Agustus 2008

ceritera anak

Suatu ketika, Anna disuruh oleh ibunya untuk mengantarkan bahan makanan kepada neneknya yang sedang sakit dan tinggal di seberang hutan. Karena hari cukup terik panasnya, maka Anna pun berangkat mengenakan topi berwarna merah yang selalu dipakainya.
Topi itu sendiri sudah berusia satu tahun lamanya menemani Anna. Sebagai sebuah topi, topi milik Anna ini cukup melindungi pemakainya dari sengatan matahari.
Sayangnya, Anna kurang berterimakasih terhadap topinya tersebut. Misalnya seusai ia mengenakan topinya, Anna akan langsung mencampakkannya begitu saja di sembarang tempat. Untung saja Anna memiliki seorang ibu yang begitu sabar untuk selalu mengingatkannya agar menyimpan dengan baik topi milik putrinya tersebut. Dan meskipun seringnya ucapan sang ibu tersebut tidak dihiraukan oleh Anna, sang ibu ini selalu menyimpankan topi milik putrinya ke tempat yang seharusnya.
Jadi jangan bertanya kepada Anna bagaimana ia selalu merawat topinya. Karena untuk menyimpan dengan baik saja, Anna tidak pernah melakukannya!
Mari kita kembali kepada cerita bagaimana Anna berjalan melewati hutan untuk menuju rumah neneknya. Pada hari itu, topi yang dikenakan Anna sedang mengalami puncak kemarahan. Ini dikarenakan ia sudah cukup lama begitu kesal karena tidak dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Apalagi pada pagi itu, ketika Anna mengambilnya untuk dikenakan di kepalanya, si topi bangkit dari tidurnya dalam kondisi kusut terlipat-lipat. Belum lagi tubuhnya yang kotor karena Anna telah melemparnya ke sudut ruangan yang penuh dengan sarang laba-laba.
Saat berada di dalam perjalanan, topi milik Anna ini disapa oleh angin yang sedang melintasi hutan untuk berhembus. “Hai,” sapa angin.
Bukannya membalas sapaan ramah dari angin, topi milik Anna ini malah memasang muka cemberut.
“Aduh, kamu ini bagaimana sih?! Disapa baik-baik kok malah diam saja mengacuhkanku. Memangnya ada masalah apa? Ah, sayang sekali di hari yang begitu terang indah bersinar ini, engkau malah memasang tampang tidak mengenakkan,” protes angin yang juga penasaran dengan muka cemberut dari si topi.
“Aku ini sedang kesal! Selama setahun, pemilikku ini tidak pernah merawatku dengan baik. Padahal kan aku sudah menjaga dan menemaninya dengan baik dari terpaan sinar matahari yang menyengat kala akan mengenai wajahnya. Eh… si Anna ini malah dengan seenaknya mencampakkanku ke sembarang tempat setelah memakaiku!” gerutu si topi.
“Aduh, kasihan sekali dirimu ini. Padahal dalam bayanganku, kamu pastinya cukup bahagia karena bentuk dan warnamu mirip dengan milik si topi merah yang sudah terkenal itu lho!” ujar angin keheranan.
Ah, siapa yang bilang?! Meski bentuk dan warnaku sama, tapi nasib kami jauh berbeda. Aku jadi bosan dan menyesal telah sekian lama menemani Anna menjadi topinya,” keluh topi milik Anna.
“Lalu, apa rencanamu selanjutnya?”
“Aku ingin pensiun! Jadi, bisakah kau menolongku wahai angin yang baik hati?”
“Menolongmu? Uhm, apa yang bisa aku tolong?” tanya angin.
“Hembuskan saja angin kencang ke arahku. Aku akan sangat berterimakasih sekali jika engkau bisa menerbangkanku ke suatu tempat.”
Angin pun kemudian berpikir sejenak. Baiklah kalau itu maumu. Aku akan meniupmu sehingga engkau bisa terbang ke suatu tempat yang kau inginkan.
Topi milik Anna pun tersenyum senang. “Terimakasih sekali karena engkau mau menolongku,” ujar si topi.
Maka kemudian berhembuslah angin kencang yang membuat topi milik Anna itu terbang tinggi hingga tak dapat tersentuh dan terkejar oleh Anna. Anna yang sedang berjalan pun sempat terkejut saat mengetahui topinya terbang ditiup angin.
Karena tak dapat meraihnya, Anna pun menyerah dan memilih untuk meneruskan perjalanan. Ia takut jika nantinya terlalu lama di dalam hutan hingga kemalaman untuk sampai di rumah neneknya.
Dan saat melewati area padang rumput yang luas, Anna tidak mampu menghindari panas matahari yang menyengat wajahnya. Peluh pun becucuran jatuh dari keningnya. Tak ayal, wajah Anna menjadi terlihat lebih lelah.
Sebetulnya, Anna cukup menyukai topi miliknya tersebut. Apalagi topi itu berasal dari sang nenek yang telah memberikan kepadanya. “Kelak, nenek ingin engkau menjadi seperti Si Topi Merah yang pemberani itu! Jaga dan rawat topi ini baik-baik ya,” begitu pesan sang nenek saat memberikan topi tersebut.
Dan seketika, terbersit dalam pikiran Anna rasa menyesal karena telah tidak pernah menjaga topi miliknya tersebut dengan baik. Kini, ia harus kehilangan topi kesayangannya tersebut yang entah sekarang di mana.
“Kira-kira seperti apa ya nasib topi tersebut kini? Siapa ya yang menjadi pemiliknya sekarang?” demikian batin Anna sembari terus memikirkan topi miliknya.
Sementara itu bagaimana nasib topi milik Anna berikutnya? Angin yang menerbangkan topi milik Anna tersebut akhirnya membawanya ke rumah di tepi hutan yang lain. Di rumah tersebut, tinggallah seorang gadis cilik yang sedang begitu menginginkan sebuah topi. Namun karena orangtuanya belum mampu membelikannya, maka gadis cilik itu pun hanya bisa menunggu.
Saat ia menemukan topi yang diterbangkan oleh angin dan tergeletak di bawah pohon, maka giranglah hati si gadis cilik tersebut. Kini, topi tersebut menjadi milik gadis cilik tersebut. Karena ia rajin merawatnya, maka si topi itu pun betah dan berada dalam kondisi yang tahan lama.

My Dream become true

Universitas Tokyo (東京大学; Tōkyō Daigaku, disingkat 東大 Tōdai) umumnya diperingkatkan sebagai universitas paling prestisius di Jepang.
Universitas Tokyo mempunyai lima kampus di
Hongo, Komaba, Kashiwa, Shirokane dan Nakano dan 10 fakultas dengan total sekitar 28.000 mahasiswa, 2.100 di antaranya pelajar asing (jumlah yang besar untuk ukuran Jepang). Meski hampir segala jenis bidang akademis diajarkan di sini, ia paling terkenal akan fakultas hukum dan sastranya. Universitas Tokyo telah menghasilkan banyak politikus Jepang hebat meski kekuatan universitas ini sedang menurun.
Rival-rival Universitas Tokyo adalah
Universitas Kyoto sebagai universitas negeri, dan Universitas Waseda dan Universitas Keio dan Universitas Meiji sebagai universitas swasta. Dalam bidang sains, Universitas Kyoto telah menghasilkan lebih banyak ilmuwan yang hebat dan peraih Hadiah Nobel.
Universitas Tokyo didirikan oleh pemerintah
Era Meiji pada 1877 dengan menggunakan namanya seperti sekarang setelah penggabungan perguruan-perguruan tinggi negeri dalam bidang kedokteran dan pembelajaran Barat. Ia kemudian dinamakan ulang menjadi Universitas Kekaisaran (帝國大學 Teikoku Daigaku) pada 1886 dan kemudian "Universitas Kekaisaran Tokyo" (東京帝國大學 Tōkyō Teikoku Daigaku) pada 1887, ketika sistem universitas kekaisaran diciptakan. Pada 1947, setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, ia kembali bernama Universitas Tokyo.

Don't angry

Puasa melatih Muslim mengendalikan emosinya, termasuk amarah. Sederet 'daftar rugi' amarah berikut barangkali layak dijadikan rem saat 'asap' mulai keluar dari kepala! Menurut survey terbaru, pria 'berkepala panas' mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke. Hal yang sama juga bisa terjadi para perempuan. Hanya saja, seperti ditulis di The American Heart Association Journal Circulation, persentasenya tidak separah yang terjadi pada pria.
Studi itu juga menunjukkan, pria yang biasa marah secara ekspres mempunyai risiko 10 persen lebih tinggi terkena stroke ketimbang mereka yang 'pikir-pikir' dulu sebelum menyemprotkan amarah. Marah, menurut Dr. Elaine Eaker, pimpinan peneliti dan presiden Eaker Epidemiology Enterprises, membantu percepatan pembentukan atrial fibrillation yang berpengaruh pada percepatan denyut jantung. Atrial fibrillation dapat memicu timbulnya stroke karena dua ruang dalam jantung menjadi kewalahan memompa darah keluar. ''Bila tidak ditangani, maka stroke (pendarahan dalam otak) menjadi hal yang tak terelakkan,'' ujarnya.
Studinya juga menunjukkan, orang yang gampang marah dan penuh kebencian terhadap orang lain 30 persen berisiko ketidakteraturan irama jantung. Untuk yang ini, bukan hal baru, karena Dr. John Osborne, kardiolog di Baylor University Medical Centre di Grapevine, Texas, juga pernah melakukan studi tersebut. Saat itu, ia meneliti kaitan antara ketidakstabilan emosi, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan umur dengan ketidakteraturan denyut jantung.
Studi Eaker melibatkan tak kurang 3.000 orang beragam usia di Framingham, Massachusetts. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang pertama kali digagas tahun 1948 ini. Responden sebanyak 1.769 pria dan 1.913 wanita ini diseleksi dengan parameter antara lain dalam 10 tahun terakhir menjelang penelitian tidak menunjukkan indikasi sakit jantung.
Marah yang merupakan manifestasi dari emosi negatif juga pernah dikupas jurnal ilmiah popular, Newscientist. Richard Davidson, pimpinan riset di University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat, menemukan bukti, aktivitas otak yang berkaitan dengan emosi negatif akan memperlemah respon imun tubuh melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh pertama kali.
Temuan ini memang tidak begitu mengejutkan. Penelitian sebelumnya pun telah menyebut, emosi dan stress berefek pada system imunitas tubuh. ''Yang membedakan, mereka tidak melihat aktivitas otak prefrontal cortex (PFC) dan kaitannya dengan depresi,'' ujar Davidson.
Orang dengan aktivitas terbesar di PFC kanan saat diwawancara dalam jangka waktu lama mengenai episode paling menyebalkan dalam hidupnya menunjukkan penurunan tingkat antibodi setelah sebelumnya disuntik vaksin influenza. Sebaliknya, terlihat aktivitas yang harmoni dalam PFC kiri saat ia diminta menceritakan kejadian membahagiakan dalam hidupnya. Dan ajaib, tingkat antibodi dalam tubuhnya pun mengalami peningkatan.
Berdasarkan penelitiannya itu, Davidson menyatakan emosi sangat berperan dalam sistem regulasi tubuh yang berpengaruh bagi kesehatan. ''Penelitian membuktikan, orang dengan aktivitas otak yang berkaitan dengan emosi positif menunjukkan respon terbaik terhadap vaksin flu,'' tambahnya.
Janice Kiecolt-Glaser, pakar kajian stress dan imunitas dari Ohio State University mengakui temuan Davidson. ''Memang begitulah adanya,'' ujarnya, seperti diungkapkannya pada koran New York Times.
Menurut Dr. Shahid Athar, Presiden Islamic Medical Association of North America, rasa marah merupakan hal alami. Namun, amarah akan menjadi masalah jika diekspresikan secara salah. Rasa marah menyebabkan seseorang tak stabil dalam berpikir, mengabaikan pertimbangan logis, dan seringkali berujung pada depresi serta melakukan tindakan yang seringkali keliru, bahkan membahayakan.
Secara fisik maupun verbal orang yang dikuasai oleh rasa marah akan melakukan hal buruk. Ia bisa menyakiti - baik fisik maupun psikis - orang lain. Bisa juga, selama fase kemarahan itu seseorang bisa saja mengungkapkannya dengan menyakiti dirinya sendiri, bahkan sampai bunuh diri.
Tatkala rasa marah merasuki diri sekelompok orang, memungkinkan mereka melakukan tindakan yang efek merusaknya lebih besar lagi. Ini kemudian termanifestasikan dalam perilaku yang menyerang kelompok orang yang memiliki keyakinan dan kebangsaan yang berbeda dengan dirinya.
Shahid menyatakan bahwa ada sejumlah bahan kimia maupun hormon yang kerap digunakan dan memberikan efek pada mood dan perilaku seseorang. Sebut saja hypoglycemia dan hyperthyroidism yang mampu mengendalikan rasa marah. Bahkan ada orang yang menyatakan agar keseimbangan hormon selalu dijaga demi perkembangan kondisi spiritual.
Sebenarnya, kata Shahid, dalam ajaran Islam rasa marah ini juga telah menjadi titik perhatian sejak lama. Bahkan Nabi Muhammad SAW diutus ke tengah umat manusia untuk mengajarkan moral yang baik dan secara terus menerus Nabi Muhammad pun menyatakan pentingnya mengendalikan emosi dalam diri.
''Saat ada seorang sahabat yang meminta Nabi Muhammad untuk memberikan nasihat kepadanya agar ia mendapatkan kehidupan yang baik baik di dunia maupun akhirat. Sang Nabi lalu memberikan nasihat agar sahabat tersebut jangan memperturutkan rasa marah,'' kata Shahid menyitir bunyi sebuah hadis.
Di kala lain, Nabi Muhammad juga mengajukan pertanyaan kepada para sahabatnya. Para sahabat nabi itu ditanya siapakah yang paling kuat di dunia ini. Mereka menjawab bahwa orang yang paling kuat adalah mereka yang selalu menang dalam berbagai pertarungan. Namun Nabi Muhammad menyanggahnya, orang yang kuat adalah mereka yang mampu mengendalikan diri pada saat ia marah.'
Dengan demikian, manusia perlu membedakan antara marah yang merupakan respons terhadap sesuatu yang salah dan kemarahan yang tidak produktif dan menimbulkan kerusakan. Shahid pun kemudian menceritakan kisah sahabat Nabi, Sayyidina Ali bin Abi Thalib, r.a yang bertarung dengan salah seorang kaum musyrik. Dalam pertarungan yang adil itu ia mampu mengatasi lawannya.
Ia kala itu bisa saja dengan mudah membunuhnya namun tiba-tiba musuhnya itu meludah ke mukanya. Sayyidina Ali kemudian segera meninggalkan orang yang telah tak berdaya itu. Dengan rasa heran orang tersebut bergegas menyusul Ali dan bertanya mengapa ia melakukan hal itu. Sayyidina Ali menjawab bahwa ia bertarung karena Tuhan. Pada saat diludahi, ia merasa takut jika ia membunuh orang musyrik itu karena dendam pribadi. Dengan sikapnya yang mampu mengendalikan emosi ini, orang musryik tersebut akhirnya mengikrarkan diri sebagai seorang Muslim.
Pada saat marah, jelas Shahid, detak jantung dan tekanan darah seseorang akan meningkat. Ini merupakan efek langsung dari adrenalin yang begitu eksesif dalam sistem tubuh manusia. Kekuatan fisik orang tersebut akan meningkat sedangkan kekuatan spiritualnya akan mengalami penurunan. Di sisi lain, intelektualitas dan kekuatan berpikir tak muncul.
Seseorang yang tak mengendalikan atau mengarahkan kembali ekspresi kemarahannya, akan 'memelihara' ketidakteraturan sistem tubuhnya. Marah yang tadinya adalah 'sakit' psikis akan merembet ke fisik.
Nabi Muhammad SAW suatu waktu memberikan nasihat kepada seorang suami yang sedang marah kepada istrinya untuk memasukan air ke dalam mulut dan tak memuntahkannya. ''Ini dimaksudkan untuk mengalihkan rasa marah kepada istrinya,'' kata Shahid, kembali mengutip sebuah hadis. Beberapa bulan kemudian suami tersebut melaporkan kepada Nabi Muhammad bahwa nasihatnya berjalan dengan baik.
Nabi juga pernah memberikan cara lain untuk mengatasi rasa marah. Jika seseorang marah maka dianjurkan untuk duduk atau rebahan. Sebuah hadis qudsi menyatakan bahwa Allah SWT memerintah seseorang untuk mengingat-Nya ketika ia sedang dalam keadaan marah. Dengan demikian, mengingat Allah akan menjadi obat yang mujarab bagi rasa marah yang begitu besar

cerita

Kalau ada pertanyaan, di manakah rumah kupu-kupu, pasti yang ada dalam bayanganmu adalah sebuah taman yang luas dengan aneka macam bunga warna warni yang semerbak harumnya. Di taman tersebut, kupu-kupu akan sangat betah untuk tinggal di sana kaerna mereka bisa loncat ke satu bunga ke bunga yang lain sesuka hati untuk bermain dengan putik dan benang sarinya.
Dan tahukah kamu bahwa di dekat rumahku, ada sebuah tempat yang merupakan rumah dari kupu-kupu kuning. Jumlahnya banyak… sekali! Anehnya, tempat tersebut bukanlah berupa taman yang luas seperti yang ada dalam bayangan kalian itu, lho! Rumah kupu-kupu kuning yang jumlahnya banyak itu justru berada di sebuah pohon besar!
Aku tidak tahu nama pohon itu apa. Karena setelah kutanya kepada mama dan papaku, mereka pun tidak tahu nama pohon tersebut. Jadi, kupastikan saja untuk menamai pohon tersebut dengan pohon kupu-kupu.Nah, pohon kupu-kupu itu tingginya sebesar… sebesar apa ya? Uhm, pokoknya dengan rumahku yang dua tingkat itu, pohon tersebut masih agak tinggi sedikit lagi. Jadi bayangkan saja, pohon itu benar-benar tinggi ya?
Awalnya aku sendiri bingung, kenapa pohon itu begitu disukai oleh kupu-kupu. Ternyata ketika aku mengamati ke sekeliling pohon tersebut, aku menemukan begitu banyak bunga-bunga kecil berwarna kuning yang berasal dari rerumputan di sekitar pohon tersebut.
Setelah kuamati lagi, beberapa pohon di sekitar pohon kupu-kupu itu juga mengeluarkan bunga yang berwarna kuning. Coba kamu bayangkan, betapa cantiknya pemandangan di tempat itu dengan banyaknya bunga berwarna kuning yang bermunculan serta kupu-kupu yang juga berwarna kuning dan sedang asyik beterbangan.Anehnya di antara banyak tanaman yang sedang begitu senangnya mengeluarkan warna kuning itu bermunculan, pohon kupu-kupu itu sendiri tidak memiliki bunga sama sekali. Tapi, kupu-kupu justru suka untuk tinggal di sana.
Ah, daripada pusing memikirkan alasan kenapa pohon tersebut disukai oleh banyak kupu-kupu, lebih baik aku duduk saja di bawah pohon tersebut sambil memandang ke atas. Senang rasanya menyaksikan banyak kupu-kupu beterbangan di mana-mana.
Tiba-tiba, terdengar suara batuk dari seorang wanita yang cukup keras. Aku cukup terkejut. Apalagi setelah aku menoleh ke sana ke mari, tidak kutemukan siapapun yang sedang berada di dekatku. Lalu, siapa ya yang tadi sudah batuk cukup keras?
“Hai gadis cilik, apakah suaraku cukup menakutkanmu?” sapa suara itu tadi yang jelas-jelas makin membuatku ketakutan. Namun belum sempat aku melarikan diri, suara itu kembali menyapaku.
“Jangan takut, suara yang sedang kau dengar ini berasal dari aku, si pohon besar yang engkau juluki pohon kupu-kupu.”Aku mengehela nafas lega. “Hai Bu Pohon Kupu-kupu, engkau memang cukup mengagetkanku,” kataku sambil tersenyum.
“Maafkan aku gadis cilik, tapi aku sudah tidak tahan untuk ingin memberitahukanmu mengapa begitu banyak kupu-kupu yang tinggal di tubuhku. Kau tentu ingin tahu bukan?” tanya Bu Pohon Kupu-kupu.
Aku mengangguk dengan mata mengerjap-kerjap. Wah… sebentar lagi aku bisa tahu rahasia itu, bisikku dalam hati.
“Sejak dulu, aku memang ditakdirkan untuk tidak memiliki bunga. Rasanya tentu sedih sekali karena aku tidak bisa secantik tumbuhan lain yang bisa bangga dengan bunga-bunganya. Meski demikian, aku berjanji akan menjadi pohon yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena itulah aku membuat tubuhku tinggi besar dan rindang agar manusia pun suka berteduh di bawah tubuhku.”
Bu Pohon Kupu-kupu itu terus menceritakan kisahnya kepadaku. “Mungkin karena itulah akhirnya Tuhan memberikanku kesempatan untuk bisa tampil cantik. Ia menjadikan kulit batangku nyaman untuk para kupu-kupu membuat rumah dari bahan kulit pohonku. Jadi begitu ceritanya…”
Aku jadi senang mendengar cerita Bu Pohon Kupu-kupu. Pantas saja ia diberi anugerah seperti itu. Dia sudah bersikap baik sih kepada manusia.
Saat sedang melamun memikirkan cerita Bu Pohon Kupu-kupu, tiba-tiba sebuah tangan mengguncang bahuku hingga membuatku terkejut. “Wah, kamu begitu keasyikan tidur ya sampai tidak mendengarkan suara mama yang sibuk mencarimu. Ayo pulang dulu, hari sudah sore nih,” Mama mengingatkan.
Mataku mengerjap-kerjap mencoba bangun. Olala, ternyata tadi itu aku keasyikan tertidur. Pantas saja aku sampai bermimpi mendengar pohon yang bisa bicara. Ah tapi setidaknya aku jadi tahu, bagaimana cerita pohon kupu-kupu tersebut bisa seperti sekarang.

Semangat

Bagaimanapun terbatas keadaannya, berhak memiliki cita-cita, dan keinginan yang kuat untuk mencapai cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai.Keinginan kuat itu juga memunculkan kemampuan-kemampuan besar yang tersembunyi dan keajaiban-keajaiban di luar perkiraan.Itulah…kata-kata yang sangat menyentuh dan memotivasi di dalam novel laskar pelangi ini…keren walaupun pas halaman depan dibaca novel ini sungguh terlalu susah dicerna tetapi setelah qta terlarut di dalamnya.Ada cerita yang lucu tentang kehebatan laskar pelangi itu ada juga bagian yang sangat menyedihkan ketika seorang einstein dari keluarga miskin di Belitong Lintang harus putus sekolah 4 bulan sebelum ebtanas SMP dikarenakan ayahnya meninggal.Padahal di begitu cinta terhadap pendidikan n buku-buku…Hebat semua anggota laskar pelangi begitu unik memiliki kelebihan masing-masing dna ketika dewasa mereka menjadi orang-orang yang sukses….novel ini bagus banget…pokoknya ga rugi dech bacanya …he…memberi semangat n motivasi baru untuk terus melanjutkan pendidikan qta setinggi mungkin OK!!!!!

my inspiration

Di Novel ketiga ini dibeberkan gimana Andrea mempunyai nama Andrea Hirata dan sungguh mengesankan bagaimana kondisi kuliah di Sourbone University Perancis.Yang paling seru adalah ketika Ikal dan Arai berpetualang mengelilingi Eropa dan Afrika sesuai mimpi mereka.Dengan hanya berbekal menjadi pengamen jalanan mereka berhasil mengelilingi Eropa dan Afrika…keren…..hebat….n seru banget petualangannya.Mereka sampe pernah kelaparan karena kehabisan uang ketika berada di Rusia dan akhirnya hanya makan dedaunan tapi karena mimpi yang begitu hebat mereka berhasil melakukan ekspedisi yang sungguh hebat itu.Di akhir novel diceritakan Ikal pindah ke British karena supervisor risetnya Turnbell mengambil cuti dari Sourbone University,ketika di British Ikal ditelpon karena Arai sakit dan akhirnya Arai harus dipulangkan ke Indonesia karena penyakitnya tidak cocok dalam cuaca dingin seperti di Eropa.Akhirnya Ikal mengalami kehampaan di rantau orang dan harus bertahan menyelesaikan risetnya.Ketika Ikal telah selesai n berhasil melakukan risetnya, dia meminta tanda tangan ke supervisornya yang ketika itu berada di rumahnya.Ikal mendatangi rumah supervisornya tanpa diduga Ikal menemukan tempat yang selalu menginspirasinya sejak kecil…..Endensor….

Surat Al-Fiil


Adik-adik yang kakak cintai…Pernahkah kalian membaca surat Al-Fiil?Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Kaafirun.
Nama Al-Fiil diambil dari kata Al-Fiil yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya gajah. Mari kita simak bacaan surat tersebut disertai dengan artinya:
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Surat Al-Fiil mengemukakan cerita pasukan bergajah dari Yaman yang dipimpin oleh Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka’bah di Makkah. Peristiwa ini terjadi pada tahun Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan. Kalian ingin tahu kisah selengkapnya?
Abrahah adalah gubernur negeri Yaman yang merupakan bagian dari Kerajaan Habasyah yang kini dikenal dengan nama Negeri Ethiopia. Penduduk Negeri itu menganut agama Nashrani.
Abrahah berkeinginan agar bangsa Arab pada saat itu untuk berhaji ke San’a, ibu kota Yaman, tidak ke Kota Makkah tempat Ka’bah berada.
Untuk itu, dia membuat sebuah gereja yang bernama Al-Qullais. Tempat ibadah ini tiada bandingannya. Suatu saat, salah seorang dari suku Quraisy dari Makkah ingin merendahkan kedudukan gereja ini dengan cara membuang hajatnya di gereja. Dia telah mengotori dinding gereja tersebut, kemudian melarikan diri.
Mengetahui hal ini, Raja Abrahah sangat murka. Dia langsung memerintahkan pasukannya untuk menyerang Kota Makkah dan menghancurkan Ka’bah. Di antara pasukan tersebut terdapat tiga belas ekor gajah. Gajah terbesar bernama Mahmud.
Selama perjalanan mereka menuju Makkah, banyak suku dari Bangsa Arab berusaha menghadang Abrahah dan pasukannya, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil mengalahkan mereka.
Akhirnya, Abrahah pun sampai di dekat Kota Makkah. Di sana terjadi perundingan antara dia dan pemuka Kota Makkah. Pemuka Kota Makkah itu adalah Abdul Mutthalib, kakek Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hasil perundingan itu adalah Abrahah akan mengembalikan unta-unta Abdul Mutthalib yang telah diambil oleh pasukannya. Adapun urusan penyerangan Kota Makkah, maka ini tergantung keputusan yang akan diambil oleh Abrahah sendiri.
Abdul Mutthalib pun kemudian memerintahkan penduduk Makkah untuk mengungsi dari kota tersebut, sementara Abrahah memutuskan untuk melanjutkan niatnya. Pasukannya bergerak terus menuju Kota Makkah sampai ke Lembah Muhassir.
Ketika pasukan itu sedang berada di tengah lembah, tiba-tiba muncul sekumpulan burung. Burung-burung tersebut menghujani pasukan dengan batu-batu kecil.
Tidaklah batu itu menimpa tubuh pasukan Abrahah, kecuali tubuhnya akan hancur tercerai-berai. Mereka binasa dengan keadaan yang mengenaskan.
Abrahah Al-Ashram pun melarikan diri dalam keadaan tubuhnya hancur sepotong demi sepotong sampai dia meninggal di Yaman.
Ini merupakan kemenangan yang Allah ‘azza wa jalla anugerahkan kepada penduduk Makkah dan juga bentuk perlindungan Allah kepada rumah-Nya, yaitu Ka’bah di Makkah. (*)
(Sumber: Kisah-kisah tentang Ka’bah, Penerbit Al-Ilmu Jogjakarta)

16 Agustus 2008

kuawali hari ini dengan semangat baru dengan membaca Alquran dan sebuah novel yang berjudul endensor. wah sungguh luar biasa. ak jadi terinspirasi untuk menulis semua kisah hidupku di sana.
bicara penelitian semua orang menjadi sosok yang sensi entah mengapa???
aku harap semuanya bisa aku atasi dengan benar dan bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini (Aamiin).

Minggu, 03 Agustus 2008

Liburan sejenak

awalnya sih cuma modal nekad dan hanya sekedar keinginan untuk jalan-jalan ke Kutoarjo. sebenarnya seperti apa keadaan disana. wah ternyata perjalanannya cukup jauh juga. tapi cukup menyenangkan juga karena pemandangannya sangat asri dan tentunya masih alami. kami samapi disana sekitar pukul 18.30. kami disambut sang ibu...Subhanallah sungguh ramah sekali. dari sana aku belajar banyak hal juga.belajar masak dan ngurusin rumah......
Alhamdulillah tambah ilmu.....dan tentunya tambah keluarga