Kamis, 24 Juli 2008

Fraktur

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Resiko syok hipovolemik b.d pengeluaran darah berlebihan

2. Gangguan perfusi jaringan b.d kerusakan mobilitas fisik

3. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal dan neuromuscular

NOC:

a. Body positioning: Self Initiated

- Berganti posisi dalam kondisi berbaring

- Side to side (berganti posisi ke samping kanan atau kiri)

b. Mobility level (tingkat mobilisasi)

- Penampilan sikap tubuh

- Pererakan otot

- Pergerakan sendi

- Kemampuan berpindah tempat

c. Sensry function: proprioception

- Perbedaan gerak tungkai

- Posisi tungkai

NIC:

a. Bed rest care:

- Posisikan pasien dengan posisi tubuh yang tepat

- Gunakan appliance untuk mencegah oot drop

- Rubah posisi pasien paling sedikit 2 jam, sesuai dengan jadwal yang dibuat

- Ajarkan latihan di tempat tidur sesuai dengan kondisi pasien

- Lakukan latihan ROM pasif atau aktif

- Bantu aktivitas sehari-hari klien

  1. Peningkatan perfusi serebral

- Monitor status neurologis

- Tingkatkan level Ht sampai 33 gr%

- Monitor tanda-tanda perdarahan

  1. Menejemen energi

- Tentukan keterbatasan isik pada klien

- Tentukan apa dan seberapa banyak aktivitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien

- Monitor masukan nutrisi untuk meyakinkan kecukupan sumber energi

- Monitor adanya kelelahan baik fisik maupun emosional

- Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas

- Monitor dan catat pola tidur serta waktu yang dibutuhkan

- Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri saat beraktivitas

- Kurangi ketidaknyamanan fisik yang dapat dipengaruhi dengan pengaturan aktivitas

- Batasi aktivitas berlebih

- Berikan alternatif waktu untuk istirahat dan beraktivitas

- Tingkatkan bed rest/batasi aktivitas pasien

- Gunakan latihan ROM aktif maupun pasif untuk mengurangi ketegangan otot

- Rencanakan aktivitas saat kondisi pasien paling prima

- Bantu pasien dengan aktivitas fisik yang teratur

- Anjurkan untuk melakukan aktivitas fisik sesuai dengan yang dibutuhkan (misal: ambulasi)

- Bantu pasien untuk mengidentifikasi kesempatan yang tersedia untuk beraktivitas

- Anjurkan pasien untuk memilih aktivitas yang secara bertahap dapat meningkatkan daya tahan tubuh

- Evaluasi program dalam peningkatan akivitasnya

  1. Pengelolaan lingkungan

- Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien

- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, berdasarkan pada level fungsi fisik

- Jaga keamanan dengan pemasangan side rail secara tepat

- Sediakan posisi tempat tidur dalam posisi rendah

- Sediakan peralatan yang sesuai dengan kondisi pasien

- Tempatkan urniture di ruangan dengan penataan yang tepat sehingga mengakomodasi keperluan pasien dengan baik

- Tempatkan benda-benda yang sering digunakan pasien sedekat mungkin dengan pasien sehingga mudah dijangkau

  1. Peningkatan latihan

- Dukung pasien untuk mengungkapkan perasaan mengenai kebutuhan akan latihan

- Bantu pasien untuk mengidentifikasi seorang role model yang memotivasinya untuk mempertahankan program latihan

- Ajari pasien tentang jenis latihan yang tepat

- Beri tahu pasien mengenai frekuensi, durasi dan intensitas program latihan

- Ajari pasien teknik-teknik untuk menghindari cedera saat latihan

- Monitor respon pasien terhadap program latihan

  1. Peningkatan latihan: peregangan

- Bantu pasien untuk mengeksplorasi pikiran, motivasi dan 7tingkat kemampuan musculoskeletal

- Sediakan informasi tentang hubungan antara usia dengan perubahan struktur neuromusculoskeletal dan efek yang ditimbulkannya

- Instruksikan untuk menghindari pergerakan secara cepat, kuat dan melelahkan untuk mencegah overstimulasi pada reflek miostatik danmeningkatnya rasa nyeri pada otot.

  1. . Terapi Latihan: ambulasi

- Kenakan pakaian yang tidak ketat pada pasien

- Sediakan tempat tidur yang rendah

- Konsultasikan dengan terapis fisik mengenai rencana ambulasi

- Beritaukan pasien tentang ketersediaan alat bantu

- Ajari pasien bagaimana untuk memposisikan diri selama proses perpindahan tempat

- Bantu pasien untuk berpindah tempat

- Bantu pasien saat mengawali ambulasi

- Ajari pasien tentang teknik pemindahan da ambulasi yang aman

- Dorong ambulasi secara mandiri ddalam batas yang aman

  1. Terapi latihan: mobilitas sendi

- Tentukan keterbatasan pergerakan sendi dan pengaruh pada fungsi-fungsinya

- Kolaborasikan dengan fisioterapis dalam mengembangkan dan menentukan program latihan

- Monitor lokasi dan sifat-siat ketidaknyamanan atau rasa sakit selama gerakan atau aktivitas.

- Lakukan pengukuran tingkat pengendalian nyeri sebelum memulai latihan sendi

- Lindungi pasien dari trauma selama latihan

- Bantu pasien untuk mengoptimalkan posisi badan bagi gerakan sendi fungsinya

- Kolaborasikan dengan fisioterapi dalam mengembangkan dan menetukan program latihan

- Tentukan perkembangan pasien dalam mencapai tujuannya

- Berikan reinfocemen terhadap latihan yang ia lakukan

- Instruksikan pasien untuk melakukan setiap gerakan sesuai dengan contoh yang diperagakan.

- Monitor latihan pasien yang dilakukan untuk mengoreksi penampilannya jika ada kekeliruan

- Evaluasi kemajuan pasien terhadap peningkatan pergerakan dan fungsi tubuh

- Kolaborasi dengan pemberi perawatan di rumah untuk melanjutkan protokol latihan dan ADL s

- Bantu pasien untuk membuat revisi dalma perencanaan latihan dirumah jika diindikasikan

  1. Positioning

- Letakan pada tempat tidur yang tepat( bersifat terapetik)

- Lindungi area udem

- Gunakan footbold pada bed pasien

- Berikan posisi yang menghindari tempat dengan regangan tinggi pada luka

- Angkat tungkai 20 derajat atau lebih di atas pinggir jantung untuk memeperbaiki aliran darah.

- Letakan benda sehingga mudah dijangkau

- Letakan posisi tempat tidur pada tempat yang mudah dijangkau

- Letakan bel pada tempat yang mudah dicapai

  1. Positioning: interaoperatif

- Tentukan rentang pergerakan ( ROM) dan kestabilan sendi pasien

- Cek status sirkulasi periperal dan neurologis

- Lakukan pemindahan pasien dengan menggunakan jumlah orang yang cukup

- Lakukan koordinasi selama memindahkan dan mengatur posisi pasien saat dalam fase anestesi/ tidak sadar

- Gunakan alat bantu untuk mendukung ekstremitas dan kepala

- Mobilisasikan beberapa bagian tubuh

- Pertahanakan posisi tubuh sesuai garis tubuh

- Tinggikan bagian ekstremitas dengan tepat

  1. Positioning: neurologi

- Dukung bagian tubuh yang terpengaruh

- Tempatkan pasien pada posisi terapetik

- Hindari penekanan pada anggota tubuh yang terpengaruh

- Topang anggota tubuh yang terpengaruh

- Pertahankan body aligment yang tepat

- Ajari pasien cara menggunakan postur dan mekanika tubuh yang tepat saat melakukan aktifitas

- Monitor tempat masuknya pin traksi

- Lakukan perawatan terhadap tempat insersi pin traksi

  1. Save care asistance

- Tempatkan peralatan mandi yang dibutuhkan disisi tempat tidur

- Sediakan barang pribadi yang diperlukan

- Sediakan bantuan sampai pasien sepenuhnya mendapatkan keterampilan merawat diri sendiri

  1. Bantuan perawatan diri: berpakaian

- Beri pasien informasi tentang pakaian yang tersedia dan bisa dipilih

- Sediakan pakaian pribadi

- Pertahankan privasi pasien saat menggunakan pakaian

- Tingkatkan upaya utnuk mengenakan pakaian sendiri

  1. Bantuan perawatan diri: memberi makan

- Identifikasi makanan yang telah diresepkan

- Berikan analgetik

- Tempatkan pasein pada posisi makan yang nyaman

  1. Bantuan perawatan diri: toileting

- Lepaslah pakaian tertentu sehingga dimungkinkan dilakukannya buang hajat

- Sediakan privasi selama BAB

- Fasilitai toilet hygiene setelah buang hajat

- Ganti pakaian pasien setelah buang hajat

- Sediakan alat bantu

  1. Pendidikan: aktivitas/ latihan yang dianjurkan

- Tentukan tingklat aktivitas dan pengetahuan pasien

- Informsikan pada pasien aktifitas yang cocok dan sesuai dengan kondisi fisiknya.

- Instruksikan pada pasien bagaimana cara meregangkan otot sebelum dan sesudah aktifitas

- Tunjukan pada psien postur dan mekanika tubuh yang tepat

- Observasi penampilan klien dalam melakukan aktifitas

- Dampingi klien selama aktifitas dan istirahat

  1. Perawatan imobilisasi

- Atur posisi pasien sesuai body aligment

- Monitor sirkulasi, pergerakan dan pengaruh rangsangan pada eksremitas

- Monitor adanya komplikasi dari imobilisasi

- Sediakan trapeze untuk mobilisasi diats tempat tidur

- Tunjukan perawatan pada pin

- Tunjukan pada pasien pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan

  1. Terapi aktifitas

- Bantu untuk memilih aktiitas yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis dan sosial

- Bantu dengan aktifitas fisik rutin

- Pastikan lingkungan aman bagi kepentingan aktifitas

- Berikan aktiitas motorik untuk mengurangi ketegangan otot

- Bantu pasien/ keluarga untuk memonitor kemajuan yang diperoleh dlaam pencapain tujuan

  1. Peningkatan body mekanik

- Kolaborasi terapi fisik dalam pengembangan rencana peningktan body mekanik sesuai dengan indikasi

- Tunjukan pada pasien bagaimana menggunakan postur dan bodymekanik untuk mencegah cedera ketika melakukan aktifitas fisik.

- Bantu mendemonstrasikan posisi tidur yang tepat

- Monitor perbaikan postur dan body mekanik pasien

- Berikan informasi mengenai posisi yang menyebabkan nyeri otot dan sendi

4. Nyeri akut b.d agen injuri fisik

NOC:

  1. Level kenyamanan

- Melaporkan keadaan fisik yang baik

- Melaporkan kepuasan kontrol nyeri

  1. Kontrol nyeri

- Menggunakan ukuran pencegahan

- Menggunakan pain diary

- Melaporkan kontrol nyeri

  1. Nyeri: efek yang merusak

- Gangguan tidur

- Ganguan mobilitas fisk

- Gangguan perawatan

- Gangguan eliminasi

  1. Tingkat nyeri

- Melaporkan nyeri

- Frekuensi nyeri

- Lamanya episode nyeri

- Kehilangan nafsu makan

NIC:

a. Manajemen nyeri:

- Kaji secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik dan onset, frekuensi dan durasi, kualitas, intensitas dan faktor-faktor presipitasi.

- Berikan analgetik sesuai dengan anjuran

- Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan

- Ajarkan pengggunaan teknik nonfarmakologis ( relaksasi guide imajery, terapi musik, distraksi, aplikasi panas dingin, masase TENS, hipnotis, terapi bermain, terapi aktifitas, akupresure )

- Evaluasi keefektian dari tindakan mengontrol nyeri

b. Pemberian analgetik:

- Tentukan lokasi nyeri, karakteristik dan berat nyeri sebelum melakukan pengobatan

c. Accupressur

- Tentukan jenis aplikasi accupressur untuk pasien khusus atau tertentu

d. Pemberian medikasi

- Verifikasi peresepan obat sebelum memberikan pengobatan

- Lakukan prinsip 5 benar

e. Menejemen pengobatan

- Tentukan obat yang dibutuhkan dan berikan sesuai resep dokter

- Monitor keefektifan pengobatan yang diberikan

- Monitor efek samping obat

- Ajarkan pasien dan keluarga tentang metode pemberian obat

- Ientifikasi tipe dan jumlah obat yang digunakan

5. Resiko infeksi b.d destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan

NOC:

a. Status Imun

- Tidak ada tanda-tanda infeksi

- Status pernafasan dalam batas normal

- Status pencernaan dalam batas normal

- Berat badan dalam batas normal

- Tidak ada kelemahan kronik

  1. Pengetahuan Kontrol Infeksi

- Mendeskripsikan tentang model transmisi

- Mendeskripikan tentang actor yang berperan dalam transmisi

- Mendeskripsikan cara mengurangi transmisi

- Mendeskripsikan prosedur screening

- Mendeskripsikan tentang pemantauan prosedur

- Mendeskripsikan aktivitas yang dapat meningkatkan resiko infeksi

- Mendeskripsikan perawatan terhadap diagnosa infeksi

c. Status infeksi

- Menentukan adanya demam

d. Kontrol Resiko

- Memantau actor resiko lingkungan

- Memantau sikap klien

- Memilih jenis imunisasi yang dibutuhkan

- Memantau status kesehatan

NIC:

a. Kontrol Infeksi

- Batasi dan kontrol penyebab infeksi

- Berikan antibiotic profilaktik jika dibutuhkan

- Gunakan perlindungan secara umum

- Cuci dan sterilisasi peralatan yng digunakan, jika diperlukan

b. Perlindungan terhadap Infeksi

- Pantau adanya tanda dan gejala dari infeksi

- Pantau kerentanan terhadap infeksi

- Batasi jumlah pengunjung

- Anjurkan pemenuhan intake nutrisi

- Anjurkan pemenuhan intake cairan, jika dibutuhkan

- Anjurkan pasien untuk istirahat

- Ajarkan pada keluarga tentang tanda dan gejala infeksi serta cara perawatannya

- Ajarkan pada keluarga bagaiman menghindari infeksi

- Laporkan adanya kecurigaan terjadinya infeksi dengan control personal

c. Manajemen Lingkungan

- Ciptakan kondisi yang aman bagi pasien

- Sediakan ruang yang bersih dan nyaman

- Batasi pengunjung

- Kontrol adanya vektor pada lingkungan

d. Manajemen Nutrisi

- Hindarkan pasien dari makanan yang membuat alergi

- Lakukan kolaborasi makanan untuk pemenuhan nutrisi

- Sediakan makanan tinggi protein dan kalori untuk pemenuhan nutrisi pasien

- Sediakan pilihan makanan

- Pantau dan catat kandungan nutrisi dan kalori dalam makanan

- Buatlah interval berat badan pasien

- Sediakan informasi mengenai nutrisi yang dibutuhkan

6. Defisit self care b.d. kelemahan fisik dan cemas

NOC:

- Pasien dapat melakukan aktivitas dalam hal pemenuhan Aktivity Daily Living secara mandiri.

- Pasien dapat melakukan perawatan dirinya secara mandiri.

NIC:

- Sediakan perlengkapan kebersihan diri.

- Sediakan pakaian pasien didekat pasien.

- Sediakan perlengkapan makan didekat pasien.

- Berikan kenyamanan dan prifasi saat eliminasi.

7. Gangguan body image b.d. berdasarkan penyakit dan pembedahan.

NOC:

- Mengembalikan body image pasien seperti sebelum sakit dan pembedahan.

- Menerima adanya keterbatasan yang dimilikinya berhubungan dengan penyakit yang dideritanya.

- Mengetahui gambaran dirinya mengenai body imagenya.

- Mampu berkomunikasi secara terbuka kepada orang lain.

- Mampu meningkatkan kepercayaan diri

NIC:

- Tentukan harapan yang diinginkan sesuai dengan gambaran diri pasien sesuai dengan perkembangan umur.

- Dampingi pasien dalam berdiskusi mengenai penyebab dari sakit atau operasi yang telah dilakukan dengan tepat.

- Bantu pasien mengenai penetuan pergantian hal-hal yang aktual sesuai dengan fungsinya.

- Temani pasien untuk berdiskusi tentang pergantian penyebab dari body image yang dipengaruhi oleh umur.

- Dampingi pasien yang untuk berdiskusi tentang penyebab stress yang mempengaruhi body image yang berhubungan dengan kondisi yang yang berperan injury, penyakit dan pembedahan.

- Dampingi pasien dalam mengidentifikasi bagian tubuh yang mempunyai hal yang positif untuk mengembalikan kepercayaan diri.

- Fasilitasi hal yang berhubungan dengan individu dengan adanya perubahan body image.

Tidak ada komentar: